Jin merupakan makhluk gaib yang keberadaannya telah dipercaya jauh sebelum manusia menghuni bumi. Dalam berbagai kepercayaan kuno, terutama dalam tradisi Timur Tengah dan agama-agama samawi seperti Islam, jin diyakini diciptakan dari api tanpa asap, berbeda dengan manusia yang diciptakan dari tanah. Kisah penciptaan jin bahkan disebut mendahului penciptaan Adam, menjadikan mereka sebagai salah satu entitas tertua yang pernah mendiami alam semesta.
Dalam kitab-kitab suci dan teks kuno, jin digambarkan memiliki kecerdasan, kehendak bebas, serta kemampuan luar biasa seperti berubah wujud, tidak terlihat oleh mata https://thesilit.com/id/ manusia, dan hidup dalam dimensi yang berbeda. Sebagian dari mereka disebut taat kepada Tuhan, namun sebagian lainnya menolak tunduk dan memilih jalan durhaka, seperti tokoh Iblis yang dikenal dalam Islam sebagai jin pembangkang yang tidak mau sujud kepada Adam.
Kepercayaan terhadap jin juga hadir dalam budaya-budaya kuno di luar Timur Tengah. Di Mesopotamia, Persia, hingga Afrika Utara, keberadaan makhluk halus dengan karakter mirip jin sering ditemukan dalam naskah dan cerita rakyat. Mereka sering dikaitkan dengan penyakit, kesialan, atau kekuatan spiritual yang bisa digunakan untuk kebaikan maupun keburukan, tergantung niat pemanggilnya.
Seiring berjalannya waktu, jin menjadi bagian penting dalam folklor, legenda, dan tradisi magis di berbagai belahan dunia. Meskipun sulit dibuktikan secara ilmiah, kepercayaan terhadap jin tetap hidup dan diwariskan turun-temurun, menjadi salah satu warisan spiritual paling tua dalam sejarah peradaban manusia. Asal usul jin bukan hanya mencerminkan keyakinan terhadap dunia tak kasat mata, tetapi juga menggambarkan pencarian manusia terhadap makna dan misteri alam semesta.