Perang Dunia II bermula pada 1 September 1939 ketika pasukan Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler menyerbu Polandia dari barat. Invasi ini dilakukan dengan taktik militer kilat yang dikenal sebagai blitzkrieg, menggabungkan serangan darat dan udara secara cepat dan mengejutkan. Dua hari setelah serangan tersebut, Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman, menandai dimulainya konflik berskala global yang kemudian dikenal sebagai Perang Dunia II. Meski begitu, ketegangan sudah lama terbangun sejak berakhirnya Perang Dunia I dan diberlakukannya Perjanjian Versailles yang dianggap sangat memberatkan Jerman.
Adolf Hitler memanfaatkan rasa frustrasi https://thesilit.com/id/ rakyat Jerman atas kehancuran ekonomi dan keruntuhan nasional untuk menggalang dukungan terhadap Nazi. Ia berambisi memperluas wilayah Jerman dan membangun kekaisaran baru yang disebut sebagai Lebensraum. Invasi Polandia bukan hanya langkah ekspansi, tetapi juga perwujudan kebijakan agresif yang telah ia rancang sejak lama. Lebih dari itu, invasi ini merupakan hasil kesepakatan rahasia antara Jerman dan Uni Soviet dalam Pakta Molotov-Ribbentrop, yang menyetujui pembagian wilayah Polandia di antara keduanya.
Setelah Polandia jatuh, Jerman melanjutkan ekspansinya ke Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, dan Prancis. Dunia segera menyaksikan pecahnya perang besar yang melibatkan negara-negara dari berbagai benua, menjadikannya perang yang tidak hanya terjadi di Eropa, tetapi juga meluas ke Asia, Afrika, dan wilayah Pasifik. Awal mula Perang Dunia II menunjukkan betapa cepat ambisi kekuasaan dan kegagalan diplomasi dapat menjungkirbalikkan perdamaian dunia. Dari satu negara yang diserang, dunia akhirnya terjebak dalam salah satu konflik paling mengerikan dalam sejarah umat manusia.